Jakarta, penanasional.id | Holding industri pertambangan negara, MIND ID, menargetkan peningkatan kapasitas produksi aluminium nasional hingga 900.000 ton per tahun (KTPA) pada 2029. Target ini dicanangkan melalui entitas usahanya, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebagai upaya strategis memperkuat kemandirian industri dalam negeri. Minggu, 27/07/2025
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, saat melakukan kunjungan kerja ke proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah, Kalimantan Barat, pekan ini.
“Peningkatan kapasitas produksi ini bertujuan untuk mempersempit jarak antara kebutuhan nasional dan suplai aluminium dalam negeri yang saat ini masih defisit sekitar 1,2 juta ton per tahun,” ujar Maroef, dikutip dari Bisnis.com, Minggu (27/7/2025).
Menurutnya, konsumsi aluminium domestik diperkirakan akan melonjak hingga 600% dalam 30 tahun ke depan, seiring tumbuhnya industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV), baterai EV, serta kebutuhan panel surya (PV Solar). Bahkan, satu battery pack disebut mengandung 18% aluminium, sementara pembangunan pembangkit tenaga surya 1 MW memerlukan sekitar 21 ton aluminium.
Ekspansi Terintegrasi dari Hulu ke Hilir
Guna menunjang target tersebut, MIND ID tengah mempersiapkan fasilitas produksi aluminium baru di Mempawah dengan kapasitas 600 KTPA. Jika digabungkan dengan kapasitas eksisting milik INALUM, total produksi nasional di bawah MIND ID akan mencapai 900 KTPA pada 2029.
Di sektor hulu, SGAR Fase I telah beroperasi dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun, sebagai bahan baku utama produksi aluminium. Selain itu, SGAR Fase II sedang dalam tahap pengembangan dengan target tambahan 1 juta ton alumina per tahun.
Tak hanya itu, MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) juga sedang membangun fasilitas washed bauxite di Mempawah, dengan kapasitas 1,47 juta ton per tahun, untuk memperkuat pasokan bijih bauksit nasional.
Berkelanjutan dan Berkelas Dunia
Maroef memastikan seluruh proyek dilakukan dengan pendekatan produksi berkelanjutan, efisiensi operasional, serta penerapan standar keandalan global. Selain memperkuat sisi industri, MIND ID juga menjamin adanya perhatian terhadap keberlanjutan sosial di sekitar wilayah operasional serta integrasi infrastruktur logistik.
“Bagi MIND ID, ini adalah investasi strategis untuk masa depan bangsa. Dengan hilirisasi yang terintegrasi, kita akan mengelola sumber daya alam secara berdaulat, bertanggung jawab, dan profesional,” tutup Maroef.
Redaksi | Pena Nasional
Sumber | bisnis.com/M Ryan Hidayatullah